Laporan Praktikum Pengerjaan Dengan Mesin Bubut


LAPORAN
PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI
PENGERJAAN DENGAN MESIN BUBUT



OLEH :
NAMA            : THOMAS ADI OKTAVIANUS
NIM                : 115214063
JURUSAN      : TEKNIK MESIN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
                                                                                        2012


Tujuan Praktikum
1.      Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen mesin bubut serta fungsinya.
2.      Mahasiswa dapat memahami dan mengerti gambar kerja.
3.      Mahasiswa dapat melaksanakan kerja dengan efisien (apa yang dikerjakan terlebih dahulu).
4.      Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin bubut dan menguasai cara pembubutan dengan benar.

Alat dan bahan
Alat dan bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut:
Alat :
1.      Mesin bubut                                    7. Ragum
2.      Pahatb bubut                                   8. Majun
3.      Kunci pas
4.      Jangka sorong
5.      Palu
6.      Penitik nomor
Bahan :
                 Sebuah besi silinder dengan diameter 19 mm dan panjang 105 mm.
Dasar Teori
      Mesin bubut adalah sebuah mesin yang mencangkup segala mesin perkakas yang memproduksi bentuk silindris dan digunakan untuk menghasilkan benda-benda putar, membuat ulir, pengeboran, dan meratakan permukaan benda putar. Prinsip mekanisme gerakan pada mesin ini adalah merubah energi listrik menjadi gerakan putar pada motor listrik kemudian ditransmisikan ke mekanisme gerak mesin bubut. Dalam hal ini prinsip mesin bubut ada 2 macam, yaitu :
1.      Main Drive
       Gerakan utama pada mesin bubut berupa putaran motor listrik yang ditransmisikan melalui belt menuju gear box. Didalam gear box terdapat roda gigi yang berfungsi untuk mengatur transmisi putaran spindle, senhingga menghasilkan putaran pada chuk.
2.      Feed Drive
       Yaitu gerakan pemakanan pahat pada benda kerja.

Bagian-bagian dan fungsi mesin bubut
1.      Gear Box dan Quick Change Gear Box
       Adalah bagian dari system transmisi pada mesin bubut, berupa susunan roda gigi yang berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari motor penggerak dan mengatur kecepatannya sebelum diteruskan ke spindle. Quick Change Gear Box atau sering juga disebut dengan feed box berfungsi untuk mentransmisikan daya dan putaran dari gear box sebelum diteruskan ke mekanisme pamakanan/apron. Gear Box dan Quick Change Gear Box terletak pada Head Stock.
2.      Apron
 Apron merupakan tempat susunan roda gigi yang menggerakkan Carriage.
3.      Carriage
 Merupakan meja penggerak pahat dan terletak diatas apron.
4.      Chuck
 Merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi untuk memegang benda kerja agar tidak bergoyang saat pembubutan.
5.      Tailstock
Tailstock terletak berhadapan dengan spindle. Berfungsi untuk menahan ujung benda kerja saat pembubutan dan juga dapat digunakan untuk memegang tool pada saat pengerjaan drilling, reaming, dan tapping.
6.      Tool Post
Merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi untuk memegang pahat.
7.      Compound rest
Digunakan untuk menopang tool post pada bermacam-macam posisi.
Gb. Komponen mesin bubut
Kontrol utama mesin bubut berupa :
1.      Spindle Change Switch
2.      Spindle Change Lever A
3.      Spindle Change Lever B
No 1,2,3 digunakan untuk merubah kecepatan putar (mrngatur kecepatan pada speed Gear Box). Pengaturan kecepatan dilakukan dengan merubah posisi handle-handlenya.
4.      Left and Right  Thread Change Lever
Digunakan pada proses pembuatan ulir, yaitu untuk mengatur pembuatan ulir kanan atau kiri.
5.      Pitch and Feed Selector Lever
6.      Pitch and Feed Selector Lever
7.      Main Switch
Saklar utama untuk menghidupkan atau mematikan mesin bubut.
8.      Coolant Pump Switch
Untuk menghidupkan pompa cooling oil.
9.      Spindle Forward-Stop-Reserve Lever
Berfungsi untuk merubah putaran dari feed rod.
10.  Compound Rest Feed Lever
Untuk menggerakkan compound rest tanpa menggerakkan carriage.
11.  Carriage Longitudinal Feed Handwheel
Engkol yang berfungsi untuk menggerakkan carriage secara manual dalam arah longitudinal.
12.  Split Nut Lever
Menggerakkan split nut yang nantinya akan memutar lead screw.
13.  Saddle Lock Screw
Mengunci saddle agar tidak bergerak dan dalam keadaan stabil.
14.  Longitudinal and Crosws Power Feed Lever
Menjalankan pembubutan otomatis dan dapat menggerakkan carriage dalam arah longitudinal maupun melintang.
15.  Tailstock Set Over Screw
Untuk menyetel kedudukan tailstock yang biasanya dilakukan pada pembubutan tirus.
16.  Tailstock Quick Transverse Handwheel
Menggerakkan ujung dari tailstock biasanya dilakukan pada pembubutan tirus.
17.  Tailstock Eccentric Locking Lever
18.  Tailstock Quil Clamping Lever
19.  Tailstock Locking Nut
No. 17,18,19 pada prinsipnya digunakan untuk mengunci kedudukan tailstock.
20.  Cross Slide Handwheel
Digunakan untuk menggerakkan carriage dalam arah melintang secara manual.
Prosedur Keselamatan Kerja
Untuk menghindari kecelakaan kerja prosedur keselamatan kerja perlu dilaksanakan antara lain sebagai berikut ;
1.      Gunakan sepatu dan pakaian kerja saat pelaksanaan praktikum.
2.      Gunakan kacamata kerja bila ada.
3.      Ikatlah rambut anda bila memiliki rambut yang panjang.
4.      Fokus dan lakukan pekerjaan sesuai prosedur.
5.   Jangan bercanda saat praktikum.
Langkah kerja
Berikut langkah kerja dalam proses membubut :
A.    Persiapan sebelum membubut :
1.      Periksa dan persiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan.
2.      Pasang pahat yang akan digunakan pada tool post, posisikan tepat pada center.
3.      Ukur dimensi benda kerja sebelum dibubut.
4.      Pasang benda kerja pada chuck dengan bantuankunci chuck dan disenterkan.
5.      Pilihb kecepatan putar spindle yang sesuai dengan benda kerja.
6.      Nyalakan mesin bubut.
7.      Tentukan titik nol dengan menyinggungkan pahat pada benda kerja hingga benda kerja tergores sedikit.
8.      Kerjakan apa yang harus dibubut terlebih dahulu (pilih bagian yang paling mudah dahulu).
9.      Lakukan proses membubut sesuai gambar benda kerja yang direncanakan.
B.     Selama proses pembubutan :
1.      Ratakan ujung benda kerja.
2.      Matikan mesin saat hendak mengganti kecepan atau mengganti posisi pahat.
3.      Untuk awal pembubutan lakukan secara manual untuk menghemat waktu dan saat telah mendekati dimensi yang diinginkan lakukan pembubutan secara otomatis untuk hasil yang benda kerja halus.
C.     Setelah proses pembubutan :
1.      Matikan mesin bubut.
2.      Lepaskan benda kerja dari chuck.
3.      Bersihkan mesin dari sayatan-sayatan besi bekas proses bubutan.
4.      Berikan penomoran pada hasil benda kerja dan kumpulkan ke dosen pembimbing..
5.      Bereskan alat-alat yang telah digunakan pada proses membubut.

Pembahasan
1.      Pengerjaan diawali dengan meratakan bagian ujung benda kerja.
2.      Selanjutnya diameter benda kerja dibubut hingga diameternya menjadi 17,1 mm.
3.      Pengerjaan dilanjutkan dengan membuat bagian yang tirus. Disini pahat dimiringkan kearang bagian dalam benda kerja ± 450.
Gb. Posisi dan arah pahat pada pembubutan tirus
4.      Pembubutan dilanjutkan pada tahap selanjutnya dengan urutan seperti gambar di bawah ini.

1
 

Gb. Urutan membubut
Pada bagian yang ketiga pada gambar diatas, bagian pahat yang digunakan untuk pemakanan adalah bagian samping.
5.      Untuk membubut ulir pahat harus diganti dengan pahat khusus untuk membuat ulir.

       Pada praktikum membubut  ini kegagalan yang saya alami adalah saya tidak bisa menyelesaikan job sheet hingga tuntas. Pada bagian ulir dan pada bagian yang berdiameter.... belum sempat saya kerjakan dikarenakan waktu praktikum telah habis sebelum proses pengerjaan selesai. Hal ini mungkin karena pemilihan bagian yang dikerjakan terlebih dahulu kurang tepat. Kondisi mesin bubut yang sebagian komponen yaitu pada otomatisnya yang tidak berfungsi normal atau dengan kata lain tidak berfungsi juga menyebabkan proses pengerjaan terlalu lama karena dari awal hingga finishingnya prosses pembubutan semuanya harus saya lakukan secara manual hingga saat finishing diperlukan kehati-hatian dalam membubut untuk menghasilkan hasil bubutan yang halus sehingga waktu yang saya butuhkan menjadi lebih lama dari yang seharusnya.

Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang talah dilaksanakan saya menyimpulkan bahwa :
1.      Kecepatan dalam menggerakkan longitudinal feed handwheel ataupun cross slide handwheel sangat mempengaruhi halus kasarnya hasil pembubutan.
2.      Hasil bubutan yang baik akan ditandai dengan sayatan yang berbentuk panjang-panjang.
3.      Ketepatan memilih bagian mana dahulu yang hendak dikerjakan akan sangat menentukan untuk menyelesaikan benda kerja tepat waktu.

Saran
Saran yang dapat saya sampaikan setelah praktikum ini adalah :
1.      Bagi mahasiswa yang hendak praktikum di masa mendatang, sebelum praktikum membubut hendaknya mempelajari fungsi bagian-bagian dari mesin bubut dan modul praktikum terlebih dahulu.
2.      Dalam membubut untuk awalan sebaiknya proses membubut dilakukan secara manual, walaupun hasilnya kasar tidaklah masalah untuk menghemat waktu dan setelah hendak finishing barulah gunakan pembubutan otomatis untuk hasil permukaan yang halus.
3.    Sabaiknya jadwal untuk praktikum diperbanyak atau jam praktikum ditembah untuk dapat mahasiswa menyelesaikan job sheet dan menambah pendalaman tentang membubut.

 



{ 0 komentar... Skip ke Kotak Komentar }

Tambahkan Komentar Anda

Thomas Adi Oktavianus. Diberdayakan oleh Blogger.
 
free counters

Tes IQ mu disini

IQ Test
QuickIQTest.net - IQ Test
Engineering and Informatic © 2017 | Template By Thomas Adi Oktavian